Wednesday, 2 May 2012

Pola-pola penggunaan Kata Ganti


Dalam konteks kampung

Anggota-anggota sesebuah kampung biasanya memiliki perhubungan kekerabatan secara umum di antara satu sama lain, dan hal ini mempunyai manifestasi dalam bentuk-bentuk panggilan, misalnya Pak Mat, Pak Cu, Pak Man dan sebagainya. Tetapi di dalam sesebuah kampung itu terdapat juga orang-orang lain yang tidak tergolong dalam kaum kerabat, seperti orang-orang yang mendatang, guru-guru dan pegawai-pegawai yang dihantar bertugas dan orang-orang yang terasing dari status, sama ada bersifat tradisional, misalnya ketua kampung. Dalam perkara ini, terdapat dua faktor harus diberi pertimbangan, iaitu :

1. Umur atau status ialah dua faktor dalam penggunaan kata ganti, dan
2. Terdapat secara perbandingan, gejala jarak di antara penutur-penutur yang tidak menjadi anggota keluarga seseorang.
Oleh itu, bagi pola bahasa Kasar (BK) – bahasa Halus (BH) kata ganti orang pertama jarang diambil alih oleh bahasa panggilan (BP), tetapi kata ganti orang kedua digantikan dengan BP oleh pihak yang lebih ‘rendah’ kepada yang lebih tinggi.

i) BK  -  BH, digunakan oleh :
a) Orang tua dengan muda
b) Pihak yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah.
Misalnya :

Situasi 1
Pak Cu : Mad, aku hendak ajak engkau ke rumahku
Mad : Mengapa Pak Cu hendak ajak saya ke rumah Pak Cu?

Situasi 2
Penghulu kepada :
Penutur yang tua : Pak Cu, tolong bawa barang ini ke rumah saya.
Penutur yang muda : Samad, bawa barang ini ker rumahku
Pak Cu dan Man : Baik  Tuk Penghulu, nanti saya bawakan.

No comments:

Post a Comment